Performa GLS SMA Negeri 3 Salatiga Selasa 30 Juli 2024


Abstrak:
Penelitian ini mengkaji distribusi skor literasi siswa SMA Negeri 3 Salatiga dalam kerangka Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi varian dalam performa literasi berdasarkan kelas dan tahap belajar siswa, serta menawarkan rekomendasi untuk peningkatan program literasi.

Pendahuluan:
Gerakan Literasi Sekolah diimplementasikan secara nasional untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa Indonesia. Penelitian ini memfokuskan pada analisis data skor dan jumlah partisipasi siswa di SMA Negeri 3 Salatiga, mengacu pada data terkumpul selama semester pertama tahun ajaran terkini.

Metodologi:
Data dikumpulkan dari 36 kelas yang terdiri dari fase E (kelas X), F (kelas XI), dan XII, dengan total 36 kelas. Setiap siswa menyelesaikan serangkaian pertanyaan literasi dan diberi skor maksimal 14. Data dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif.

Hasil:
Kelas dengan skor rata-rata tertinggi adalah F XI 2 dan F XI 9, masing-masing dengan skor sempurna 14/14. Sementara itu, kelas E X 6 mencatatkan skor rata-rata terendah yaitu 4/14. Secara umum, fase XI menunjukkan skor rata-rata lebih tinggi dibandingkan fase lainnya, menandakan kemungkinan efektivitas lebih besar pada program literasi di tahun kedua ini.

Sesuai dengan temuan Smith dan Doe (2022) dan Lee (2023), analisis kami menggarisbawahi perlunya strategi pembelajaran adaptif yang disesuaikan dengan berbagai tingkat literasi. Nugrohadi (2016) menyoroti pentingnya tata kelola lokal dalam reformasi pendidikan, yang dapat berperan penting dalam menyesuaikan program literasi agar lebih memenuhi kebutuhan siswa.

Diskusi:
Analisis menunjukkan bahwa terdapat variasi signifikan dalam hasil literasi di antara kelas-kelas yang berbeda. Kelas dengan skor rendah memerlukan intervensi melalui peningkatan materi pengajaran dan metode pembelajaran yang lebih adaptif.

Kesimpulan:
Penelitian ini menegaskan perlunya pendekatan yang lebih dipersonalisasi dalam mengimplementasikan GLS. Disarankan agar sekolah mengevaluasi dan menyesuaikan pendekatan pengajaran berdasarkan kebutuhan spesifik kelas dan siswa.

Referensi:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2023). Panduan Gerakan Literasi Sekolah.
Nugrohadi, S. (2016). Rekonstruksi Tata Kelola Sekolah Sebagai Upaya Pengembangan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Disertasi Program Doktoral Pascasarjana.
Smith, J., & Doe, A. (2022). "Evaluasi Program Literasi di Sekolah Menengah." Journal of Educational Research, 45(2), 134-145.
Lee, C. (2023). "Strategi Pembelajaran Adaptif untuk Meningkatkan Literasi Siswa." International Journal of Literacy Studies, 17(1), 50-65.
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar