“Wajah yang berseri-seri menunjukkan luasnya batin dan hati
seseorang,” kata H. Taufiqur Rohman, S.Ag., M.Si. saat mengisi tausiyah dalam
rangka halalbihalal keluarga besar SMA Negeri 3 Salatiga. Ya, meski dalam
situasi pandemi, namun SMA 3 tetap menyelenggarakan halalbihalal meski secara
virtual pada Jumat, 21 Mei 2021 bertepatan dengan 9 Syawal 1442 H.
Dalam uraian hikmah halalbihalal yang dilaksanakan secara
streaming dari Ruang Edutainment ini, lebih jauh Kepala Kementerian Agama Kota
Salatiga ini menjelaskan bahwa dalam halalbihalal ada beberapa hal yang harus
diperhatikan sebagai isi hikmah halalbihalal, yakni: senyum, salam, sapa,
musafahah, dan doa.
Dalam hal memberi salam, Taufiqur Rohman yang juga sebagai seorang penulis itu menegaskan hendaknya saat berbicara seseorang berhati-hati karena Allah hanya memberikan hambanya satu mulut.
“Pikirkan 10 kali, keluarkan satu kali,” terangnya. Walaupun saat halalbihalal orang yang kita sakiti bisa memaafkan, tapi tak bisa melupakan kata-kata menyakitkan yang kita lontarkan.”
Pada awal paparannya, Taufiqur Rohman menjelaskan sejarah
awal dimulainya budaya halalbihalal di tanah air. Dijelaskannya, sejarah
halalbihalal bermula saat Presiden Indonesia kala itu, Ir. Soekarno memanggil ulama
besar KH. Wahab Hasbullah dari Tambak Beras Jombang untuk menyatukan para tokoh
bangsa yang selama ini bersitegang.
“Jadi, halalbihalal pertama kali diadakan di Istana Negara oleh Ir. Soekarno,” jelasnya.
Kegiatan halalbihalal virtual yang berlangsung hampir satu
setengah jam ini dihadiri secara virtual oleh Komite Sekolah, guru dan karyawan
yang wfh, dan para siswa. Sementara yang hadir di Ruang Edutaintment adalah
pembicara, kepala sekolah, guru PAI, dan 10 orang perwakilan siswa.
Kegiatan halalbihalal diakhiri dengan musafahah secara
simbolis oleh perwakilan siswa kepada Kepala Sekolah Dra. Yuliati Eko Atmojo,
M.Pd., Narasumber H. Taufiqur Rohman, S.Ag., M.Si., Plt. Kepala TU Drs.
Takarina, serta kepada Sugeng Riyanto, M.Ag. dan Muh Sukron, M.PdI. selaku
perwakilan guru.
0 Komentar