Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMA Negeri 3 Salatiga. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data diperoleh melalui penyebaran bacaan dan penilaian skor siswa. Hasil menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam GLS cukup tinggi, dengan 483 siswa dari total 1242 siswa mengikuti program ini. Hasil skor rata-rata keseluruhan adalah 4 dari 5. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya terus meningkatkan kualitas dan efektivitas GLS di sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa.
Kata kunci: Gerakan Literasi Sekolah, SMA Negeri 3 Salatiga, partisipasi siswa, skor evaluasi.
Kata kunci: Gerakan Literasi Sekolah, SMA Negeri 3 Salatiga, partisipasi siswa, skor evaluasi.
Pendahuluan
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah upaya untuk meningkatkan minat baca dan literasi siswa melalui berbagai kegiatan literasi di sekolah. GLS telah diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia, termasuk di SMA Negeri 3 Salatiga. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa GLS dapat meningkatkan minat baca dan literasi siswa.
Kerangka Teori
Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori literasi sekolah yang menekankan pentingnya menciptakan lingkungan literasi yang mendukung di sekolah. Lingkungan literasi ini mencakup kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara yang terintegrasi dalam kurikulum sekolah.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan mengumpulkan data dari 483 siswa yang mengikuti GLS di SMA Negeri 3 Salatiga. Data diperoleh melalui penyebaran bacaan dan penilaian skor siswa. Variabel yang diukur adalah partisipasi siswa dan skor evaluasi mereka terhadap kegiatan GLS.
Data
Data diperoleh setelah siswa diberikan bacaan dan menjawab 5 soal terkait bacaan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas dengan partisipasi tertinggi adalah kelas E X 11 dengan skor 5 dari 5. Sedangkan kelas dengan partisipasi terendah adalah kelas F XI 6 dengan skor 3 dari 5. Temuan menarik lainnya adalah bahwa kelas dengan skor tertinggi tidak selalu memiliki partisipasi tertinggi, menunjukkan adanya variasi dalam respons siswa terhadap kegiatan GLS.
Pembahasan
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa GLS dapat meningkatkan minat baca siswa. Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk meningkatkan efektivitas program, terutama dalam meningkatkan partisipasi siswa dan memperbaiki metode evaluasi.
Kesimpulan dan Saran
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa GLS di SMA Negeri 3 Salatiga memiliki partisipasi yang cukup tinggi dan memberikan dampak positif terhadap minat baca siswa. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perlunya terus meningkatkan kualitas dan efektivitas GLS di sekolah. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melibatkan lebih banyak siswa dalam kegiatan GLS dan melakukan evaluasi yang lebih komprehensif terhadap program ini.
Referensi
Nugrohadi, S. (2016). Rekonstruksi Tata Kelola Sekolah Sebagai Upaya Pengembangan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Disertasi Program Doktoral Pascasarjana.
Suyanto, A. (2018). Gerakan Literasi Sekolah: Konsep, Implementasi, dan Tantangan. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.
Santoso, B. (2019). Efektivitas Gerakan Literasi Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa SMA. Jurnal Pendidikan, 15(2), 145-158.
Soedarso, I. (2020). Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Literasi, 25(1), 30-42.
Santoso, B. (2019). Efektivitas Gerakan Literasi Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa SMA. Jurnal Pendidikan, 15(2), 145-158.
Soedarso, I. (2020). Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Literasi, 25(1), 30-42.
0 Komentar