SMA Negeri 3 Salatiga Memupuk Demokrasi Melalui Pilketos

Banyak orang menganggap Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) tidak menarik. Namun, hal itu tidak berlaku di SMA Negeri 3 Salatiga. Buktinya, tahapan Pilketos untuk memilih Ketua OSIS masa bakti 2024/2025 mendapat sambutan yang tinggi dari para siswa. Terutama saat sesi debat dari ketiga paslon yang berlangsung pada Senin siang, 28 Oktober 2024.

Padahal, ketiga paslon yang akan berlaga pada Pilketos 31 Oktober sudah menyampaikan visi misinya usai pelaksanaan upacara Hari Sumpah Pemuda ke-96. Namun, saat sesi debat,  nyata ketiga Paslon malah mendapat dukungan yang luar biasa dari para siswa.

Ketiga Paslon, yakni Paslon 1 Alena Febrina Mayla Nafasya (XI.3) dan Muhammad Fauzil Akmal (X.5); Paslon 2 Ugrasena Rhema Satria Persada Darmo Soetresno (XI.2) dan Keyzia Ayu Fitria (X.2), serta Paslon 3 Michael Renzo Taufanov Esa (XI.8) dan Arum Puspa Rahma Ramadhani  (X.2) tampak percaya diri mengikuti debat. Tepuk tangan dan sorak-sorai penonton mewarnai sesi debat yang berlangsung selana lebih dari 2 jam.

Layaknya debat pilpres atau pilkada, debat Pilketos ini juga menghadirkan panelis. Panelisnya ada 3 orang, diambil dari unsur MPK yang sudah berpengalaman. Oleh panitia pemilihan pusat, debat ini dilaksanakan di ruang terbuka hijau (RTH) depan Ruang Kantor Guru. 

Ketiga paslon berdiri di belakang meja yang sudah disediakan. Meja itu difungsikan sebagai podium. Alasnya digelari karpet merah. Lengkap dengan sound sistemnya. Sementara para penonton yang didominasi siswa duduk di sekitar RTH. Beberapa yang tidak kebagian tempat di kebun pinus itu, duduk-duduk di teras kelas yang langsung berhadapan dengan RTH. Beberapa guru juga tampak asyik menikmati debat anak didiknya itu. 

Usai menjawab pertanyaan-pertanyaan dari panelis, ketiga Paslon saling melemparkan pertanyaan dan menanggapi. Pertanyaan maupun pernyataan yang mereka kemukakan juga tidak bisa dianggap sebelah mata. Dari mulai program OSIS yang akan mereka usung hingga tanggapannya terhadap kurikulum merdeka.

Tengok saja tanggapan Paslon 3 terhadap Paslon 1 yang mempunyai program market day. Tanggapannya sangat kritis. 
“Tadi Anda mengatakan akan mengadakan program market day? Benar?”
“Benar,” jawab Paslon 1.
“Nah, kira-kira apa kendala yang akan dihadapi dari program market day Anda ini?” tanya Paslon 3 kemudian.
Tanpa menunggu lama, Paslon 1 pun memberikan jawaban yang disambut aplaus para penonton.

Begitulah gambaran sesi debat siang itu yang berakhir menjelang waktu pulang sekolah itu. Hal ini tentu saja sangat membanggakan. Paslon yang lolos verifikasi pemilihan adalah para calon yang layak untuk dipilih. Pihak sekolah hanya bertindak sebagai fasilitator, tidak pernah mengintervensi inisiatif para siswa yang belajar dan memaknai hidup berdemokrasi.

Agenda bidang kesiswaan untuk pemilihan ketua OSIS pun lebih hidup dan bermakna manakala dikolaborasikan dengan agenda bidang kurikulum yang melaksanakan Projek P-5 dengan tema Suara Demokrasi.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar