SMANTISA Mengadakan Talkshow Literasi Inspiratif Bersama Mrs. Claudia

Unit kegiatan siswa SMA Negeri 3 Salatiga yang membidangi kegiatan literasi dan kepustakaan yang tergabung dalam SLC (Smantisa Library Club)  menyelenggarakan Talkshow Literasi Inspiratif bersama Mrs. Claudia Beck Susanto pada Senin, 17 Februari 2025. Kegiatan Talkshow yang berlangsung selama dua jam sejak puklul 9 pagi itu mengambil tema “Literacy Journey Around the World”. Tema ini diambil disesuakan dengan narasumbernya yang berasal dari negara Swiss.

Talkshow interaktif ini dihadiri 104 siswa, terdiri dari 70 anggota SLC dan perwakilan dari seluruh kelas. Tampak hadir dalam talkshow ini Plt. Kepala Sekolah Drs. Supriyanto, Para Wakil Kepala Sekolah, Kasubag TU Ihya Humaida, Kepala Perpustakaan  Dian Indrihartani, para pustakawan Smantisa, dan beberapa guru. Hadir pula Waka Humas SMAN 1 Boja Dra. Yulianti bersama dua siswa duta baca SMA 1 Boja yang mengantarkan kedatangan Mrs. Claudia  ke SMA 3 Salatiga.

Dalam talkshow ini, wanita Swiss yang telah beberapa waktu menetap di Bali didampingi suaminya Sigit Susanto dan anak asuhnya Gwendolyn. Baik Sigit maupun Gwendolyn juga dijadikan narasumber dalam talkshow kali ini.

Kegiatan talkshow ini dibuka secara resmi oleh Drs. Supriyanto, M.Pd. Dalam sambutannya, Plt Kepala SMAN 3 Salatiga yang diberi kepercayaan provinsi untuk mengisi kekosongan pimpinan di SMAN 3 Salatiga sejak Oktober 2024 silam ini menekankan bahwa literasi sangat penting bagi siswa saat ini.

Karena sebagian besar penyampaian materi literasi menggunakan Bahasa Inggris, maka talkshow ini dimoderatori oleh guru Bahasa Inggris, yaitu  Miss Lina dan Miss Ndaru, dan juga MC Hamdan Nurcholis yang cukup memahami Bahasa Inggris meski dalam keseharian mengajar Bahasa Indonesia.

Jalannya Kegiatan

Kegiatan talkshow literasi interaktif ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian narasumber dan hadirin menikmati sajian lagu Bahasa Inggris oleh Sherlyta yang sudah mengharumkan nama Indonesia pada kontes lagu di Jerman beberapa waktu yang lalu dengan menyanyikan lagu daerah “Cublak-Cublak Suweng”.

Usai dibuka oleh Kepala Sekolah dan pembacaan doa oleh petugas dari SLC, acara talkswow pun dimulai. Dimulai dari Mrs. Claudia, disambung oleh suaminya, dan Gwendolyn pun diberikan kesempatan untuk berbicara. Mrs. Claudia mengenalkan negaranya, Swiss, kepada peserta, mulai dari letaknya di peta, kondisi alamnya, wisatanya, binatang ternak utamanya, sampai makanannya. 

Talkshow ini mendapat sambutan hangat dari para peserta. Apalagi ketika Sigit Susanto meminta para peserta untuk mendekatkan kursinya dengan panggung, suasana hangat begitu terbangun. Saat sesi tanya jawab pun banyak peserta berebutan mengajukan pertanyaan, baik kepada Claudia, Sigit Susanto, maupun Gwendolyn. Meski masih 19 tahun, rupanya Gwendolyn, yang blasteran ibu asli Bali dan ayah  asli Swiss ini mampu meladeni pertanyaan para peserta. Gadis blasteran yang mengaku bekerja sebagai perawat selepas lulus dari SMK Keperawatan di Swiss ini cukup tangkas menjawab pertanyaan dari para peserta. 

Di akhir sesi tanya jawab, Sigit Susanto menekankan pentingnya literasi dan kemampuan Bahasa asing bagi peserta. Hal ini dibuktikannya dengan kisah perjalanan yang sudah ditulis dan diterbitkannya dalam  beberapa judul buku. Bahka dia memberikan beberapa buku yang ditulisnya kepada peserta.

Pada kesempatan itu, Sigit Susanto yang juga seorang dalang ini sempat membacakan puisi dalam buku karyanya yang menggambarkan keindahan Rawa Pening.  Namun, dia mengaku belum menulis tentang Salatiga. 

“Ini pengalaman saya di Ambarawa. Kalau untuk Salatiga saya belum (pernah) menulisnya,” selorohnya dalam Bahasa Inggris. 

Di akhir acara, mewakili Kepala Sekolah, Dian Indrihartani memberikan cenderamata kepada narasumber. Claudia dan Suami pun memberikan beberapa pernak-pernik kepada para peserta. Kegiatan yang berlangsung hingga tengah hari itu ditutup dengan sesi foto bersama. 


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar